Sabtu, 19 November 2011

Teringat Cita-Cita

Hari ini kembali memutar ingatan ke masa lalu.
Teringat cita-cita yang dulu sempat terpikirkan sewaktu masih kecil bahkan hingga remaja.

Saya senang melihat bintang-bintang, melihat benda-benda langit. Dari sana terpikirkan untuk menjadi astronot. hahaha... Paula menjadi seorang astronot? wow sekali:)
Benda-benda langit memang selalu menarik perhatianku. Rasanya tenang dan senang saat memandang ke langit dan menemukan berbagai benda-benda unik disana. Hebat yaa mereka nyangkut-nyangkut disana. Ada yang kelihatannya cuma diam, ada yang bergerak, ada yang bersinar terang, ada yang kerlap-kerlip memainkan cahayanya.
Ketertarikan ini membuatku cepat menanggapi setiap benda yang berbau benda-benda langit, termasuk buku. Beberapa kali meminjam buku mengenai astronomi di perpustakaan, tapi pastinya milih yang banyak gambar-gambarnya, hehe...
yaa, meskipun sangat tertarik dengan benda-benda langit, ternyata bukan berarti saya akan menjadi astronot. membayangkannya saja sebenarnya udah ga berani. wkwkwk..

Nah, yang ga kalah dengan angan-angan menjadi astronot itu adalah cita-cita menjadi dokter. Ini sih sedikit lebih maju karena saya suka belajar biologi dan juga kesehatan. Beberapa buku yang ada di rumah juga mengenai kesehatan. Tapi sebenarnya ga pernah benar-benar pengen menekuni bidang itu, hanya tertarik dan ingin tahu beberapa hal. Sepertinya dulu hati saya sangat mulia, selalu ingin menolong orang lain, jadilah terpikirkan cita-cita ini. hahaha... Tapi ya sepertinya ga berjodoh sama profesi ini. (kalo berjodoh sama orang dengan profesi ini sih gapapa, wkwkwk). Ya sudah bisa diduga cita-cita ini pun pudar, walaupun saya tetap suka pelajarannya.

Hmm, yang lebih maju lagi sebenarnya adalah menjadi guru. Saya termasuk suka belajar. Rasanya di masa-masa sekolah kerjaan saya cuma belajar dan belajar. Hidup saya tidak tenang kalau belum duduk di depan meja belajar, membuka buku, membaca, mengerjakan tugas, dan sebagainya. Belajar itu menyenangkan buat saya:D. Beberapa kali juga waktu masih kecil saya suka mengajar adik sepupu layaknya seorang guru. Di rumah juga ada papan tulis kecil yang biasa digunakan untuk les privat. Nah, papan tulis itu saya gunakan juga untuk mengajar mereka. Dan hebatnya mereka senang diajar oleh saya dan akan merengek kalau saya tidak mau mengajar. Saya suka memberikan soal latihan setelah mengajar dan menilainya dengan benar-benar teliti. hehehe... Sewaktu SMA juga saya suka berdiskusi dengan teman, dengan guru, dan lagi-lagi mengajari teman sampai dia mengerti. Well, satu yang saya pahami, mengajar itu butuh kesabaran ekstra. Saat yang diajar belum mengerti maka dengan sabar harus mengulanginya lagi. Namun saat dia sudah mengerti, wuiiihh, rasanya senang yaaa:)
Tapi lagi-lagi saya merasa kog kayaknya saya tidak benar-benar akan mendalami bidang guru ini yaa...Walaupun saya tetap mengajar (dalam konteks yang berbeda).

Kemudian sekarang saya sudah disini saja. Menggunakan jaket kuning, menjadi mahasiswi FISIP jurusan Ilmu Komunikasi. Sebenarnya ini bukan tiba-tiba, ini adalah rencana Tuhan. Sejak SMA saya sudah dikenalkan sedikit dengan bidang ini. Di daerah saya jurusan ini sepertinya kurang populer, tapi saya tertarik begitu mengenalnya. Pertama, karena saya berpikir dengan belajar komunikasi saya akan mampu memperbaiki komunikasi yang kurang baik dengan orang lain, khususnya yang mungkin terjadi di tengah-tengah keluarga saya. Kedua, saya senang karena orang lain menilai saya cukup mampu dalam membawa acara, menjadi moderator, dan juga memimpin. Ketiga, saya senang bertualang. Hanya saja jiwa petualang ini terhambat oleh batasan-batasan tertentu seperti orang tua dan keluarga yang sangat-sangat memperhatikan saya. Dengan kesenangan ini saya sering memantau acara televisi seperti jejak petualang dan sebagainya. Yaa ceritanya sih pengen jalan-jalan kayak presenternya itu, hahahaa... Keempat, saya senang menulis. Saya juga senang membaca majalah dan berniat untuk menjadi editor majalah. Ini yang juga menjadi dorongan terbesar bagi saya. Ternyata setelah terjun ke jurusan komunikasi ini saya mengambil bidang yang tidak saya kenal sebelumnya, yaitu Public Relations. Saya merasa bidang ini mencakup semua yang saya inginkan karena sebagai seorang calon praktisi PR saya tentunya dituntut untuk mampu berkomunikasi dengan baik, berjiwa 'petualang', mampu membawa acara, dan juga terampil dalam menulis. Yaa, disinilah saya sekarang. Dengan segala kemampuan yang ada saya ditempatkan disini.

Setelah membawa ingatan ke cita-cita masa lalu, kemudian saya kembali ke masa kini, masa dimana saya berstatus mahasiswi tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi. Satu bulan lagi penelitian ini sudah harus beres dan dikumpulkan jika saya ingin mengejar target lulus 3,5 tahun. Satu yang tetap saya pegang, selama masih ada waktu untuk berusaha maka berusahalah, walaupun berat beban yang harus dilalui. Jika Tuhan berkenan maka setiap usaha dan permohonan akan membawamu pada kelulusan. Well, intinya jangan malas, fokus, dan berserah padaNya. 
Pada akhirnya apapun cita-citamu tetap ingat semua dapat dicapai karena kebaikanNya. Dia menempatkanmu pada bidang yang kau inginkan dengan segala kemampuan yang diberikanNya padamu, maka jangan kecewakan Dia.


Cheers,
:)