Rabu, 22 September 2010

Goresan Tangan, Goresan Hati


see, hancur kan?
itukah yang kau inginkan?
malam pun menertawakanmu
menertawakan kesia-siaan usahamu
menertawakan kerasnya hatimu yang berselimut kemarahan

sekarang kau mau apa?
ikut tertawa bersama malam?
atau ingin membenci malam?
tidak, malam tak bersalah, kau tahu itu
lihat ke dalam dirimu, disana lah sumber kesalahan itu

kemarahan mengalahkanmu
mengalahkan gigihnya usahamu
mengalahkan hatimu yang berteriak menyadarkanmu
tapi kau mengabaikannya
mengabaikan udara yang tak percaya dengan isi pikiranmu

lalu kau akan bagaimana?
membiarkan penyesalan menyelimutimu?
membiarkan amarah tetap bersemayam di sana?
atau meluruskan benang kusut yang kau tinggalkan?
tapi kau tak ingin membayangkan caranya

Kau tahu caranya, ya, kau tahu
tapi kau terlalu kaku untuk menilik hatimu
hingga kau tetap membiarkan sebuah hati terluka
sebuah hati yang juga adalah hatimu
yang menyakitinya berarti menyakitimu
kau tahu itu.

(Selasa, 21 September 2010, saat amarah menyelimuti dan menggelapkan mata hati, untungnya sudah berlalu)

1 komentar:

  1. wah puisinya bagus banget! salam kenal dari aku..jangan lupa buka blogku ya? {blognyaorangblora.blogspot.com}

    BalasHapus