Jumat, 10 Agustus 2012

Benarkah Itu?

Benarkah itu?
Seperti sengatan listrik yang mengalir melalui telinga dan merambat ke hati,
Membuka lorong kekecewaan yang selama ini ditutupi pintu kepercayaan.
Tertegun. Apa lagi yang bisa dilakukan?
Sedetik, dua detik, dan seperti sihir raut wajah berubah, menyembunyikan kekecewaan.
Dan kalimat tanya yang dikurung kehati-hatian merayap keluar dari mulut.
Kesadaran yang menyerang seketika entah kemana perginya.
Sebisa mungkin memegang kemudi akal pikiran dan mengikat kencang sabuk perasaan.

Benarkah itu?
Tentu saja, apa lagi yang diragukan?
Kau sudah merasakannya dulu, teriak pikiran.
Seperti kosong, tapi juga tidak kosong. Hati kecil berjalan dengan pikiran.
Tentu saja benar. Itu kenyataan. Sulitkah menghadapinya? Toh sudah berlalu seperti angin lalu.
Ya, memang berlalu, tapi pintu kepercayaan roboh dan terkuak lebar, memberi jalan masuk ke lorong kekecewaan.
Luka-luka kecil menganga, akal pikiran mengkisut lelah.
Sebegitu tidak berharga kah?

Senyum pahit menelan kekecewaan.
Adakah yang bisa dilakukan?
Yang lalu sudah berlalu, kekecewaan pun pasti akan berlalu.
Detik-detik waktu dimohon membawa sendu berlalu.
Cepat atau lambat, tiada yang tahu.
Sungguh cepatlah berlalu, sambil langkah berjalan satu-satu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar